Tentang Desa Cangkring Ngadirojo Pacitan
Desa Cangkring
Cangkring adalah sebuah desa di kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia. Desa cangkring terletak di bagian utara dari kecamatan Ngadirojo. Desa Cangkring merupakan desa paling sempit di kecamatan Ngadirojo (Lorok). Daerah Cangkring berupa dataran dan sebagian adalah pegunungan. Desa Cangkring mempunyai luas wilayah seluas 553,33 hektar.
Desa Cangkring terdiri dari 4 dusun :
- Dusun Sidorejo
- Dusun Salamrejo
- Dusun Seloarjo
- Dusun Tegalarum
Geografi Desa Cangkring
Batas wilayah Desa Cangkring :
- Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Nogosari
- Di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wonodadi dan Cokrokembang
- Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nogosari dan Bodag
- Di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Wonodadi Kulon
Peta Desa Cangkring
Pada batas desa sebelah selatan terdapat Sebuah Gunung, yang memiliki nama Gunung Duwur, Gunung Duwur mempunyai ketinggian kurang lebih 200m2 dari permukaan air laut. Gunung ini konon memiliki legenda, yaitu merupakan potongan dari puncak gunung Lawu. Gunung Ini dijadikan sebagai tempat pemakaman umum. Ada salah satu makam yang sering dipakai untuk tirakat yaitu makam Ki Ageng Nur Kasan, Dia adalah salah satu ulama islam pada masanya dulu.
Mata pencaharian keseharian warga mayoritas yaitu sebagai petani,kemudian sebagian berbisnis dan PNS. Biasanya para petani juga yang berwirausaha yaitu dengan membuat makan khas pacitan yaitu kolong klithik. Kolong adalah makanan yang terbuat dari singkong, seperti singkong 4 bulan, singkong Pandesi, singkong Jinten, Singkong Pandemir. Dari beberapa singkong tersebut singkong Pandemir biasanaya tidak dikonsumsi secara biasa karena di dalam singkong jenis ini terdapak senyawa beracun yang apabila dimakan oleh seseorang akan menyebabkan keracunan. Jadi khusus untuk Singkong ini perlu perlakuan dengan proses khusus untuk bisa dikonsumsi. Selain berwirausaha, para petani juga memelihara ternak, seperti Ayam, Kambing, dan Sapi
Sejarah Desa Cangkring
Pada waktu dulu banyak pohon yang namanya Cangkring, sehingga dinamakan Desa Cangkring, Kepala Desa Cangkring yang pertama ialah bapak Mangku, sehabis Bapak Mangku Bapak Danu, sehabis Bapak Danu ialah Bapak Kusno Dijoyo. Seterusnya Bapak Susanto. Semasa Bapak Susanto masa Kerjanya kurang lebih 27 Tahun. Dan sesudah Bapak Susanto habis masa kerjanya Kepala Desa Dijabat oleh Bapak Bambang Setyawan yang sampai saat ini berlaku dua periode, kurang lebih sampai masa kerjanya yang kedua nanti Bambang Setyawan menjabat Kepala Desa Cangkring Selama Kurang Lebih 14 Tahun.
Pada waktu dulu Desa Cangkring mempunyai sumber mata air (belik) yang bernama belik nongko. Menurut sejarah dikatakan belik nongko karena belik itu terletak dibawah pohon nangka. Menurut sejarah barang siapa yang mandi atau cucu muka di belik tersebut mukanya menjadi cemerlang, kalau wanita akan bertambah kecantikannya.